Tips menulis efektif...



ini adalah materi presentasi dalam workshop 2 hari yang diikuti pejabat dan peneliti di lingkungan BKF, dibawakan oleh Mr. Bradley Armstrong, seorang expert di Badan Kebijakan Fiskal yang berasal dari Australia. Tapi kok bahan presentasinya bahasa indonesia? iya, karena si Mr. Armstrong ini sudah sangat fasih berbahasa indonesia sehingga tak jarang ia bisa mengeluarkan joke2 segar terkait dengan kemampuan bahasanya tsb, seperti saat ia bilang "Selamat morning..", "...no what what..." dsb... dengan aksen bule yang masih sangat kental, dan pastinya bikin acara lebih hidup.

Kalau kita mengikuti tips2 yang disampaikan oleh Mr. Armstrong ini, maka kita akan menemukan bahwa teknik menulis yang efektif sangat pas (nyambung) dengan teknik speed reading kalau kita pernah mempelajarinya. Karena memang salah satu point yang harus diperhatikan dalam teknik penulisan yang efektif tsb adalah kita harus mengasumsikan bahwa pembaca tulisan kita adalah seorang yang sibuk, tidak punya banyak waktu, butuh informasi dengan cepat.
Termasuk dalam bahan yang disampaikan yaitu bagaimana teknik dalam menulis pidato dan teknik penyusunan materi presentasi powerpoint.

OK, selamat belajar (lagi), jangan takut salah, karena kita akan selalu bisa belajar dari kesalahan tersebut....

Ramai-ramai ambil cuti...

Image Hosted by ImageShack.usBeberapa hari ini kesibukan di bagian kepegawaian meningkat, pasalnya banyak pegawai yang mulai mempersiapkan diri untuk ngambil cuti tahunannya. Sebentar2 telpon berdering dari orang yang menanyakan sisa cutinya masih berapa, ada juga yang nanyain gimana sih cara ngajuin cuti?, boleh berapa hari cutinya? Dan beragam pertanyaan sejenis seputar cuti.

Sebenarnya sih berdasarkan kalender, untuk lebaran ini, udah ada libur satu minggu. Tapi kenyataannya masih banyak orang yang ngajuin cuti. Bermacam2 alasannya, ada yang bilang mudiknya jauh, mau berkunjung ke saudara2 dulu, mau ini mau itu kan setahun sekali…, yah begitulah.

Bagi yang mau tahu lebih jauh mengenai ketentuan2 seputar cuti (tahunan) berikut ini saya kasih poin2 nya dan met mudik, ati2 di jalan, jangan lupa oleh2nya…

  • Calon PNS/PNS yang telah bekerja secara terus-menerus selama satu tahun berhak atas cuti tahunan. Lamanya cuti tahunan bagi calon PNS/PNS adalah dua belas hari kerja dan dipecah-pecah sekurang-kurangnya tiga hari kerja.
  • Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahunyang sedang berjalan.
  • Cuti tahunan yang tidak diambil 2 (dua) tahun berturut-turut atau lebih dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan tahun yang sedang berjalan.
  • Cuti tahunan yang tidak diambil secara penuh dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan tahun yang sedang berjalan.
  • Cuti tahunan yang tidak diambil secara penuh dalam beberapa tahun, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24(dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan tahun yang sedang berjalan.
  • Cuti tahunan yang akan dijalankan di tempat yang sulit perhubungannya, jangka waktu cuti tahunan ditambah 14 (empat belas) hari termasuk hari libur. Ketentuan ini tidak berlaku bagi cuti tahunan yang diambil kurang dari 12 (dua belas) hari kerja.
  • Cuti tahunan hanya dapat ditunda selama-lamanya satu tahun. Cuti tahunan yang ditunda pelaksanaannya oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti dapat diambil selama-lamanya 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan tahun yang sedang berjalan.
  • Jika dalam waktu bersamaan PNS mengambil cuti tahunan, maka hanya diperkenankan 5 % dari pegawai yang ada boleh cuti, agar pekerjaan tidak terganggu.

Anda Anak Kos? siap-siap kena pajak!

Kesepakatan demi kesepakatan dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (RUU PDRD) terus terjadi. Yang terbaru, Pemerintah dan DPR setuju daerah bisa memungut pajak rumah kos dengan sepuluh kamar dengan besaran pajak hotel atau sebesar 10 persen dari tarif sewa kamar hotel.

Ketua Panitia Kerja RUU PDRD Harry Azhar Aziz mengatakan, setelah beleid ini terbit, harus ada peraturan pemerintah (PP) tentang pajak rumah kos dengan lebih detail. PP itu untuk menegaskan, "Rumah kos seperti apa yang kena pajak?" kata Harry, Kamis (4/9).

Munculnya pajak rumah kos ini menggenapi melebarnya pembahasan peraturan PDRD. Sejatinya, beleid ini muncul justru untuk membatasi penetapan jenis pajak dan retribusi daerah yang tak terkendali. Kenyataannya, beragam pajak baru daerah malah mendapat payung hukum yang lebih kuat berbentuk UU.

Sebut saja pajak air tanah, pajak lingkungan, pajak progresif kendaraan bermotor roda empat, pajak rokok, pajak alat berat, pajak listrik, dan lainnya.

Namun Direktur PDRD Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan Budi Sitepu belum melihat perluasan objek PDRD yang berlebihan. la menilai peraturan baru ini tetap akan mengendalikan
nafsu pemerintah daerah menarik berbagai pungutan di luar yang sudah tercantum di sana. "Peraturan ini menerapkan sistem close list," kata Budi.

Harry sepakat dengan Budi. Menurutnya, DPR justru banyak memangkas usulan dari daerah untuk pajak yang aneh-aneh. Contohnya, pajak air laut dan pajak dermaga.

Dalam membahas RUU ini, DPR berusaha tetap mendongkrak pendapatan asli daerah tanpa membebani masyarakat. Karena itu nanti, jenis pajak dan retribusi di luar UU harus hilang sehingga bisa mengurangi pungutan di daerah. "Ada kejelasan, mana pajak yang boleh dipungut kabupaten, daerah, atau provinsi," kata Harry.

sumber:
kompas.com

BI ups rate to 9.25% on inflation concerns


Bank Indonesia (BI) has raised its benchmark rate for the fifth consecutive time, from to 9 to 9.25 percent, amid inflationary pressures during the Muslim fasting month of Ramadan.

"The domestic inflationary pressure is still high from growing aggregate demand," the central bank governor Boediono told a press conference Thursday.

Boediono said that although pressure from the global energy, food, and commodities prices had subsided, they still needed to be closely watched.

The decision to increase the key rate was made by the BI board of governors to ensure the country's economic and financial stability, after observing and considering the global, regional and domestic economy development and prospects.
Boediono also said the rate increase would help achieve the medium range inflationary goals.

The central bank, he said, considered that it was necessary to maintain and secure the growth of aggregate demands in a safe corridor to achieve inflationary targets and economic stability.

Analysts expect full-year inflation in 2008 to be between 11 and 12 percent.
BI expects inflation will reach between 6.5 percent and 7.5 percent next year.

Lebaran dan Inflasi

Anda banyak mengeluarkan uang ekstra menjelang lebaran ini? Bagaimana tidak, harga-harga semua barang kebutuhan meningkat belum lagi harga tiket mudik yang melambung tinggi.

Berikut ini salah satu beritanya,



Kira-kira apa ya dampak kondisi seperti ini terhadap perekonomian?

BI Perkirakan Lebaran Puncak Inflasi,

Gubernur BI Boediono memperkirakan puncak tertinggi inflasi terjadi pada bulan menjelang lebaran.
"Ya kita tunggu dalam beberapa hari ini, kalau sudah menurun, apalagi dalam suasana lebaran puncaknya akan terlewati. Tetapi akan kita lihat nanti," kata Boediono di Jakata, Jumat.
Dia mengatakan, jelang lebaran inflasi musiman akan terjadi harga-harga akan meningkat, namun demikian menurut Boediono hal itu merupakan inflasi biasa.
"Menjelang puasa ada dorongan kenaikan harga untuk beberapa komoditi secara musiman. Itu memang terjadi. Tetapi setelah hari raya biasanya akan kembali normal. Itu namanya inflasi musiman. Jadi bukan berarti inflasi yang harus kita perangi secara penuh," kata dia.
Menurut dia, inflasi musiman merupakan salah satu keuntungan yang dapat diraih oleh para pedagang karena meningkatkan harga. "Pedagang kan ingin mendapat untung ya biarkan saja dapat untung," ujar dia.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu akan inflasi dari Badan Pusat Statistik terkait dengan dampak kenaikan harga gas terhadap inflasi.
"Ya memang ada pengaruhnya tetapi itu hanya pengaruh kepada inflasi secara keseluruhan. Saya tidak dapat berkomentar. Tunggu beberapa hari lagi," ujar dia.

Angka Inflasi Menjelang Lebaran Capai 1,8 Persen,

"Inflasi lebaran itu bersifat musiman dan secara umum tidak perlu respon,"kata Kepala Biro Riset Ekonomi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Triono Widodo.

Menurut Triono, permintaan masyarakat terhadap uang kartal (uang kertas) akan melonjak sangat tinggi, bahkan pernah terjadi jumlah uang yang ditarik pada musim lebaran mencapai Rp 30 triliun. "Tapi dari pengalaman yang lalu setelah lebaran uang yang ditarik balik lagi ke bank,"katanya.

Dari kajian BI khusus untuk lebaran angka inflasi akan melonjak hingga 1,5 sampai 1,8 persen. "Itu belum termasuk pencairan anggaran 2005 yang terlambat,"kata Triono.

Education budget mostly to teachers


One-half of the Rp 224.4 trillion (US$24.45 billion) in the education budget proposed for next year has been allocated for ensuring all Indonesian children complete the full nine years of compulsory education.

National Education Minister Bambang Soedibyo said Friday , September 5th, however, the greatest portion of the funds would go to teachers in the form of monthly salaries and allowances.
"Most of the budget will be channeled to the regions through the General Allocation Funds (DAU) to pay state teachers and subsidize private, as mandated by the 2005 law on teachers and lecturers," Bambang said after a coordinating meeting on the education budget.
Of the 2.2 million estimated teachers across the country, 80 percent worked in primary and junior high schools; therefore, Bambang said, their salaries and allowances would use up most of the budget allocated for basic compulsory education.

The remaining 50 percent of the 2009 education budget will be used to, among others, provide more research funds for universities; fund the School Operational Assistance (BOS) program which helps schools in low-income communities; and develop vocational schools.
He said he hoped the BOS funds could increase by at least 20 percent from this year's figures, which amount to Rp 254,000 per elementary school student per year and Rp 354,000 per junior high school student per year.

The coordinator of the expert team for education funding standards at the agency for national standards in education (BNSP), Abbas Ghozali, said in a discussion last month BOS funds should reach Rp 509,535 per year for each elementary school student and Rp 545,203 per year for each junior high school student.
Bambang declined to give more details about figures.
He said the National Education, Religious Affairs and Finance ministries along with the National Development Planning Board would calculate the budget for each education line item in the next two days.

The education ministry's secretary general Dodi Nandika said the basic education funds would also be used to improve access to and quality of basic education, fund basic education equivalency degree programs, renovate old school buildings, build new ones and continue the BOS and textbook procurement programs.

Dodi said the education budget would not be implemented solely through the education ministry but also through the Religious Affairs Ministry, which oversees religious schools, and several other ministries.

For this fiscal year, the education ministry received Rp 52 trillion, and the Religious Affairs Ministry obtained Rp 12 trillion.

For next year, the education ministry should receive roughly between Rp 70 trillion and Rp 80 trillion, Bambang said.

source:
Nota Keuangan 2009,
the Jakarta Post

Korupsi? apa kata dunia?

Itulah salah satu jargon yang diusung oleh Direktorat Jenderal pajak. Dan kitapun pasti sudah sering melihatnya di baliho-baliho, iklan di koran ataupun iklan di televisi. Iklan-iklan tersebut merupakan salah satu sarana yang dilakukan DJP untuk memerangi korupsi. Korupsi memang penyakit akut yang harus terus dibasmi. Dan DJP sebagai salah satu instansi vital di lingkungan Departemen Keuangan berkepentingan untuk terus membersihkan diri dari korupsi.

Berikut paparan seputar penanganan korupsi di DJP,

Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
View SlideShare presentation or Upload your own. (tags: apm)

Preface (2nd Edition)

You’ll never know the joy of succesfull until you feel the sorrow of failure”

Kemaren saking semangatnya ngotak-ngatik blog untuk tugas ini, dengan ngotak-atik templatenya, widget, kode-kode htmlnya sampai ga menyadari klo keslahan yang terjadi bisa berakibat fatal. Dan begitulah kenyataannya, entah saking sok semangat tadi atau lebih tepatnya sok tahu, blog yang telah dengan susah payah, bercucur keringat darah aku bangun selama seminggu terakhir ini ga tau kenapa mengalami fatal error. Katanya sih ada kode html yang nggak tepat, tapi udah aku reset ke template awal, aku bersihin semua kode html yang aku tambahin tapi tetep aja ERROR.


Ya sudahlah, katanya “belajar jangan takut salah” yaiyalah klo takut salah jadinya ga ngapa-ngapin, diem aja. Salah kan memang bagian dari proses belajar. Yang penting kita harus belajar dari kesalahan itu, tul ga?

Oleh karena itu aku buat blog baru ini, dan aku namain, belajar dari kesalahan. Semua postingan di blog terdahulu aku posting ulang di blog baru ini.

Semangat...semangat...

R.M. Notohamiprodjo, Anda Sudah Mengenalnya?

Pada Senin 1 September kemaren telah diselenggarakan launching gedung R.M. Notohamiprodjo yang dipimpin oleh Bapak Anggito Abimanyu selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal.
Sebenarnya secara resmi nama gedung ini sudah dirubah sejak tanggal 13 Mei 2008 dengan ditetapkannya KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 324/KM.1/2008 Tentang Penetapan Nama Gedung Kantor dan Aula/ruang Pertemuan di Lingkungan Kantor Pusat Departemen Keuangan. Dulunya gedung ini bernama gedung B, sesuai dengan instansi yang menghuninya (B)adan Kebijakan Fiskal.

Sebagai salah satu insan yang menghuni gedung ini, timbul pertanyaan di benak saya, siapa sih sebenarnya pak R.M. Notohamiprodjo ini? Sehingga begitu hebat dijadikan nama sebuah gedung, kenapa gak nama saya misalnya yang dipake buat nama gedung ini (emang siapa lo… he..he..). karena saya yakin dari 350an warga BKF yang menghuni gedung R.M. Notohaprodjo ini ga sampe separonya yang tahu siapa pak R.M. Notohamiprodjo.

Setelah usut mengusut (biar ga kusut) ternyata susah banget nyari biografi pak R.M. Notohamiprodjo, katanya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, saya yakin pak R.M. Notohamiprodjo ini pahlawan sehingga namanya sampai dijadiin nama sebuah gedung nan megah di kawasan kantor pusat departemen keuangan ini, tapi kok susah ya nyari profil beliau. Dari proses nyari-menyari, usut-mengusut tersebut, inilah hasilnya,

R.M. Notohamiprodjo,

Beliau adalah mantan Menteri Republik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, dengan rincian sebagai berikut:

  • Menteri Keuangan dalam Kabinet kerja II ( 18 Februari 1960 s/d 6 Maret 1962 ) bersama Ir. H. Djuanda
  • Menteri Keuangan dalam Kabinet kerja III ( 6 Maret 1962 s/d 13 Nopember 1963 )
  • Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces dalam Kabinet Dwikora ( 27 Agustus 1964 s/d 28 Maret 1966 )

Beliau juga orang yang menandatangani uang kertas pemerintah,

  • Pecahan Rp 1 yang diterbitkan 1 Mei 1963 dan ditarik 31 Mei 1971



  • Pecahan Rp 2 ½ yang diterbitkan 15 Oktober 1963 dan ditarik 30 Juni 1964



Selebihnya, belum dapat info tentang beliau. Kan tadi udah dibilang kalau sulit nyari info tentang beliau, ini sedang diusahakan untuk membuka-buka boekoe sedjarah untuk nyari-menyari biografi beliau.

Ada yang punya info tambahan? Bagi dong…..

Cewek lebih pintar dari Cowok?

Ceritanya, pada tanggal 23 Agustus 2008 kemarin, Panitia Pusat Penyaringan/penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Depkeu tingkat Sarjana mengumumkan siapa-siapa peserta yang dinyatakan lulus Tes Potensi Akademik dan berhak mengikuti Tes tahap selanjutnya (psikotes). Peserta yang dinyatakan lulus tersebut ada6.322 orang.
Nah, dari data peserta yang dinyatakan lulus tersebut ada hal yang menarik untuk dicermati, yaitu jika dibuat statistic mengenai data peserta lulus per lokasi (kota) ujian antara laki-laki dan perempuan akan menghasilkan data seperti dalam table dibawah ini:



Di semua kota ternyata jumlah yang lulus lebih banyak cewek dari cowok, dengan rata-rata perbandingan antara cowok dengan cewek 62:38 persen.



Jadi penasaran nih, apa bener cewek ditakdirkan lebih pintar dari cowok??? Para cowok gimana nih???
Setelah cari mencari info, ternyata pernah ada penelitian yang dilakukan oleh 3 orang anak SMA di Malang mengenai fenomena ini, berikut ini kata mereka:
"Setelah kami cermati dalam setiap lomba, ternyata 79,8 persen dari 119 responden (siswa) wanita lebih tekun dalam belajar dan berkonsentrasi.... Dari hasil penelitian, termasuk tinjauan ke lapangan, siswa pria lebih gemar meluangkan waktu untuk bermain". Lebih lanjut mereka mengatakan "Dan mereka (para siswa cowok-Red) mudah tergoda dengan kegiatan lain selain belajar. Siswa pria kurang tekun dalam belajar, sulit konsentrasi maupun bertanggung jawab. Bahkan, mereka tidak bisa membagi waktu antara bermain game, menonton televisi, dan belajar. Jadi, kebanyakan siswi lebih bisa mengerem waktu bermainnya karena obsesinya mendapatkan prestasi yang membanggakan kedua orangtuanya. Hampir setiap lomba mata pelajaran, baik matematika, bahasa Inggris, maupun fisika, pemenangnya kebanyakan wanita. Kalau toh pemenangnya dari siswa pria, hanya beberapa gelintir saja."

Ho ho ho….Tapi apa memang begitu? Bahwa prestasi seseorang ditentukan oleh jenis kelamin

Prestasi itu kompleks

Dra Rose Mini AP MPsi (yang biasa dipanggil Mbak Romi oleh kolega dan mahasiswanya), psikolog dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa seharusnya jauh sebelum seseorang dinyatakan berprestasi, harus dicari tahu lebih spesifik soal bentuk prestasinya tersebut. Misalnya, paling sederhana, apakah prestasi yang bersifat akademis atau non-akademis.

Sayangnya, sekarang ini terasa masih sulit mengukur prestasi akademis pelajar Indonesia. Bisa jadi karena kompleksnya metode atau sistem pendidikan yang kita jalani. Artinya, dalam nilai rapor, misalnya, penilaian itu sendiri sudah digabung dengan dengan jumlah absen, keaktifan di kelas, belum lagi sikap yang sifatnya normatif. Karena itu, agak sulit mencari ukuran apakah seorang siswa atau siswi dapat dikatakan cukup berprestasi atau tidak dalam nilai akademis di sekolah.

Bentuk soal ulangan yang lebih banyak memilih atau multiple choice juga membuka peluang lebih besar bagi cewek untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibanding cowok.

"Pada dasarnya cewek cenderung lebih tekun dan detail daripada cowok. Cewek akan lebih mudah mengingat tanggal kapan sebuah perjanjian ditandatangani, misalnya, dalam pelajaran sejarah, sedangkan cowok cenderung lebih praktis, cepat, dan logis. Para cowok akan lebih bisa dengan cepat menjawab alasan kenapa sebuah peperangan meletus antara dua negara dalam pelajaran sejarah," jelas Romi. Jadi, dalam persoalan ini bukan berarti ada yang lebih cerdas atau ada yang lebih bodoh.

Menurutnya, prestasi itu sebenarnya ditentukan oleh banyak hal. Kita bisa melihatnya dari dua faktor: nature atau nurture.

Faktor nature lebih ke soal genetis, IQ, bakat dan minat, kepribadian, ketekunan. Sedangkan nurture lebih ke faktor lingkungan, bagaimana lingkungan (seperti pola asuh dan pengaruh orang-orang sekitar) memberikan stimulasi (dorongan dan rangsangan) terhadap seseorang sehingga dia bisa berprestasi.

Soal budaya

Menurut Romi lagi, untuk menentukan seseorang dapat berprestasi atau tidak lebih kepada individu. Bagaimana individu tersebut mempunyai kemampuan dan bakat, cara dia mengeksplorasi kemampuannya, serta dukungan lingkungan yang mendorongnya mengembangkan diri. Jadi, enggak ada urusannya dengan jender atau jenis kelamin.

Kalau ada yang bilang cowok lebih menggunakan otak kiri yang lebih logis dan matematis daripada cewek yang lebih menggunakan otak kanan yang berhubungan dengan keindahan itu pun tidak memengaruhi prestasi seseorang. Selama ini, otak kiri cewek memang tidak terlalu diasah karena ada batasan dari budaya juga nilai di masyarakat. Pada kenyataannya, sejak kita lahir, sudah dikotak-kotakan oleh budaya yang diciptakan masyarakat.

"Dari awal sudah ada warna biru untuk cowok dan merah jambu untuk cewek," kata Romi memberi contoh soal pengaruh nilai serta budaya pada kita. Dengan demikian, saat tumbuh pun kita sudah terpola. Misalnya, para cewek "harus" memilih jurusan yang sifatnya tidak ke lapangan seperti cowok. Cewek sebaiknya tidak menjadi insinyur pembangunan. Atau cewek harus bekerja untuk sesuatu yang sifatnya melayani. Jadilah pengotakan bahwa suster itu cewek dan dokter itu cowok. Maka tidak heran timbul jurusan yang female dominated dan male dominated.

"Dulu, aman saya kuliah di Psikologi, yang namanya cowok bisa dihitung dengan jari. Kesannya, psikolog itu lemah lembut, bisa mendengar keluh kesah orang, dan itu harus cewek. Padahal, cowok itu punya cara pikir yang berbeda, yang mungkin bisa memberikan masukan yang lebih komplet. Sebaliknya, pekerjaan kasar itu seharusnya dilakukan cowok, seperti Pilot yang membutuhkan keberanian atau profesi Kondektur yang terkesan sangar. Eh, begitu ada kondektur cewek, orang-orang malah kaget," katanya lagi.

Jadi, prestasi jelas-jelas tak berhubungan dengan jenis kelamin. Kita bisa berprestasi karena memang mampu, berminat, mendapat dukungan dari lingkungan, dan tidak terpola pada budaya yang ada. Seorang anak kecil yang dari awal diberi pilihan boneka dan mobil-mobilan, terlepas dia cewek atau cowok, maka dia akan tahu ketertarikannya di mana. Selama ini, seorang anak perempuan tak diberi pilihan mainan mobil dan tak diberi kesempatan mencoba. Demikian pula sebaliknya. Dari mana dia bisa tahu ketertarikannya dan potensi berprestasinya jika pilihan tersebut dari awal sudah dibatasi.

Namun, sayang, menurut Romi, pada kenyataannya hingga sekarang segala sesuatu yang enggak sesuai dengan masyarakat akan dianggap aneh.

"Anak cowok yang sejak kecil tertarik dengan keindahan, kesannya banci. Padahal, mungkin memang di situ ketertarikannya. Lalu dipaksa harus menjadi insinyur atau dokter. Padahal, siapa tahu bakatnya memang berhubungan dengan keindahan, menjadi designer misalnya," ujarnya.

Masih perdebatan

Pada buku Educational Psychology, karya NL Gage dan David C Berliner, memang ada perbedaan fungsi intelektual karena perbedaan jender, khususnya kemampuan kognitif (kemampuan berfikir atau mempelajari sesuatu). Namun, ini tidak mutlak menciptakan satu jender menjadi subordinat dari jender yang lain. Tidak berarti satu jender lebih berprestasi dari yang lain.

Banyak hal yang menentukan seseorang berprestasi. Dan, perlu digarisbawahi, penelitian yang dilakukan dalam buku tersebut dilakukan di Amerika, dan selalu berkembang, sehingga tidak ada data yang benar-benar pasti. Dikumpulkan dari bahan dan data sejak tahun 1974 hingga 1991.

Lalu bagaimana dua peneliti tersebut membahas soal perbedaan berprestasi antara cewek dan cowok? Ternyata secara terperinci mereka membaginya berdasarkan beberapa ukuran kemampuan. General intelligence. Belum ada kepastian yang akurat tentang hal ini. Namun, pernah ada penelitian di Amerika bahwa pada general test saat pra-sekolah, cewek lebih banyak mendapat nilai tinggi dalam tes intelegensi. Namun, saat tes dilakukan pada usia SMU, banyak cowok yang memiliki nilai intelegensi yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena cowok yang benar-benar merasa tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk bersekolah, lebih memilih drop out dan bekerja sehingga cowok yang tetap bersekolah di SMU benar-benar yang lebih berkualitas. Verbal ability. Cewek sejak kecil memang lebih suka belajar untuk berbicara, menggunakan bahasa, dan lebih sering menggunakan bahasa-bahasa baru, lebih cepat dari cowok. Pada pertumbuhannya, cewek memang lebih cepat berbicara, membaca, dan dalam pelajaran spelling dan grammar, cewek selalu mendapat nilai lebih baik. Mathematical ability. Saat usia pra-sekolah, belum ada perbedaan mencolok antara cewek dan cowok dalam kemampuan berhitung. Saat sekolah dasar, cowok lebih menunjukkan kemampuannya dalam berhitung. Kemampuan ini berkembang hingga SMU dan perguruan tinggi. Bukti penelitian ini dianggap masih lemah.

Tahun 1980, penelitian menyatakan adanya faktor genetik yang membuat seseorang berkemampuan tinggi dalam matematis. Tahun 1990, berkembang lagi teori bahwa male superiority dalam matematika bergantung pada cara mengajarnya. Terbukti saat matematika dasar dilakukan dalam satu grup yang jumlah pesertanya lebih kecil, cewek memiliki prestasi yang lebih baik. Spatial ability. Ini bagaimana seseorang bisa mengenali bentuk atau figur. Dalam hal ini, cowok lebih mampu melakukannya dengan baik. Namun, saat ini jumlah cewek yang kemampuan spasialnya tinggi semakin banyak. Faktor genetik juga menjadi salah satu hal yang memengaruhi di faktor ini. Problem solving. Dalam hal ini banyak hal yang harus diteliti. Cowok pada umumnya berani membuat pendekatan baru terhadap satu masalah. Mereka sering mempunyai banyak gagasan/ide untuk menyelesaikan sebuah masalah, memiliki pemikiran yang lebih bebas, jauh dari kesan konservatif, dan punya keingintahuan yang lebih besar dari cewek. Namun, pada masalah hubungan antarmanusia, cewek lebih banyak memiliki kemampuan menyelesaikannya


Kesimpulannya, (bersifat pribadi dan sangat subyektif :p)
  • Cewek-cowok masing-masing udah dikasih potensi, yang unggul ya yang berusaha dan berjuang mengembangkan potensi tersebut, seperti kata orang bijak (yang pasti bukan saya orangnya) “tak ada yang jatuh dari langit dengan Cuma-Cuma, semua perlu usaha dan doa”.
  • Jadi klo dari Tes TPA ini yang lulus lebih banyak yang cewek, ya para cowok harus legowo dan mengakui, kan yang daftar lebih banyak yang cewek ya wajar dong klo cewek lebih banyak yang lulus (pernyataan yang membingungkan)
  • Klo nyontek sama cewek aja, kan mereka lebih pinter (ga bener ini, jangan diikuti, dosa…dosa…. Eling…)

Preface (1st edition)

Ngeblog lagi? Yah setelah belasan blog yang pernah aku bikin, akhirnya sekarang bikin satu lagi blog baru. Harapannya sih ga bernasib sama dengan blog2 terdahulu, berakhir tragis! ga terurus!

Sebenarnya sih ada beberapa alasan kenapa jadi niat lagi bikin blog baru ini:

Sarana Belajar,
Belajar? Kayak anak sekolahan aja? Ini nih pola pikir yang salah. Mengadopsi falsafah “long life education” pengennya terus tergerak untuk tetap belajar. Belajar apapun, asalkan bermanfaat, kan ada pepatahnya tuh “belajar dari buaian hingga ke liang lahat”. Dan sebagai seorang manusia yang telah dikaruniai akal oleh sang Maha Pencipta sudah seharusnyalah kita dapat mengambil pelajaran dari semua yang kita jalani, karena ‘apapun’ dan “siapapun” dapat menjadi guru kita, so, coba lihat apa yang kamu dapatkan (pelajari) hari ini…

Catatan online,
Imam Syafii mengatakan “ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, kaitannya denga poin 1 diatas, ternyata bahwa salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh seorang pelajar yaitu, mencatat! (bukan buat nyontek klo pas ulangan lo ya..) Karena harus diakui bahwa manusia memiliki keterbatasan, manusia bukan seperti computer dengan kemampuan menyimpan datanya. Apalagi ketika usia sudah semakin bertambah kaya gini (akhirnya nyadar juga klo udah tua) daya ingat udah menurun walaupun belum sampai pada tingkatan pikun. Jadi klo suatu saat kita pengen mereview lagi suatu info atau berita yang udahpernah kita dapatkan, tinggal buka blog aja! Karena biasanya info, berita, data yang penting terserak dimana2, ada di buku agenda, di buku catatan, di sobekan2 kertas, dimana2 lah, jadinya bingung klo mo review.

Kewajiban,
Untuk memenuhi kewajiban sebagai syarat kelulusan Training multimedia yang dilaksanakan pada tanggal 28-30 agustus 2008 di Hotel aston… (jadi inget pas ngerjain Tugas Akhir kemaren). Ngaku aja, kalau berdasarkan teori perilakunya Douglas McGregor, aku berpotensi bersesuaian dengan teori X-nya (itu loh, teori yang mengatakan pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga dalam bekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan) Jadi kadang emang harus dipaksa gini dulu baru ngelaksanain. Lagian kalau tugasnya resmi gini kan ga masalah klo pas waktu jam kerja nge-blog, soalnya biasanya agak sungkan juga klo pas jam kerja kerjaannya nge-blog, kan ngeganggu kerjaan yang lain (halah…alasan..)

Udah ah, posting satu ini dulu aja, langkah pertama emang selalu sulit meskipun langkah selanjutnya sulit bangeeettt (halah…sama aja), ga lah, langkah selanjutnya pasti lebih mudah ( klo ada kemauan) semangat! Dan mari lihat, apa yang kau dapatkan hari ini…